Pages

Friday, June 17, 2011

FF: Obsession

Hayyy...readers.. kali ini si Flame Charisma laris bgd. Belum-belum udah ada readers yg minta ff si boy 1 ini. Yawdah akhirnya author bwt jg. Gtw ni bgus apa g, soale lagi2 bwt dgn mata 5watt. =p. Ok cekidot..



Ps. Isikan nama mu di (__), korea name please. Kalo g punya jg gpp ^^,

Cast:

Choi Minho (SHINee)
You (readers)



pict. ff: OBSESSION

Image: bayangin dia gni ya..

Gbr. 1 = he is a prisonner
Gbr. 2 = only a boy

***



(Minho PoV)

Inilah aku, pecundang sejati yang berakhir menyedihkan. Terkurung dalam jeruji besi yang dililitkan rantai pada pilar pintunya. Menanti kapan rantai itu dibuka dan menyambut takdir baru hidupku.

Ya. Hidup yang akan dimulai di dunia lain. Aku sendiri tak tau tempat apa yang akan ku datangi kelak. Go to Hell? Go to Heaven?

***

(flash back) (Your PoV)

Aku duduk terpaku disofa menghadap TV yang dari tadi ku nyalakan. Tapi aku sama sekali tak menangkap cerita dari TV itu. Pikiranku melayang dan cuma ada 1memori yang ku ingat, dimana dia. Orang yang kucinta sangat melukai hatiku.



"ada apa lagi denganmu, __? Apa dia melukaimu lagi?"



Aku diam tak menjawab pertanyaan namja di depanku ini. Sampai dia mulai duduk disampingku dan meletakkan kepalaku dibahunya.



"sudahlah. Aku disini. Tak akan kubiarkan kau sedih lagi"



Dia menenangkanku dengan pelukannya yang hangat. Hingga aku tertidur masih dalam posisi yang sama. Posisi yang sangat nyaman

***



"kau sudah bangun? Ini aku buatkan sarapan untukmu. Makanlah”



Aku duduk dikursi berhadapan dengannya yang dipisahkan meja makan besar diantara kami. Dan diatasnya sudah siap satu piring nasigoreng dan susu hangat. Tapi aku sama sekali tak menyentuhnya dan lagi-lagi aku gak tau pikiranku kemana



“hentikan! Jangan bersikap seperti mayat hidup begini. Cukup kau memikirkannya, dia sudah pergi meninggalkanmu kan?!”



Aku tetap diam dan malah menangis. Dia mulai beranjak dari kursi, memukul meja dengan kepalan tangannya langsung membuatku tersontak kaget



“ini gak bisa dibiarkan. Aku harus beri perhitungan padanya”



Sebelum di pergi aku menarik tangannya mencoba menghentikannya



“aku mohon tetaplah disini minho. Aku membutuhkanmu”



“__”



“aku mohon”



“aku tak bisa membiarkanmu seperti ini”



“maaf kan aku. Maaf telah merepotkanmu dengan sikapku”



“kembalilah seperti __ yang aku kenal dulu. Kau tau, sikapmu ini membuatku sakit dan merasa bodoh karna aku tak bisa melakukan apapun untukmu”



“maaf. Aku akan mulai mencoba melupakannya dan jadi __ yang kau kenal dulu”

***



Hari ini hari yang cerah, Minho mengajakku pergi ke taman untuk menikmati udara yang segar ini. Setelah 1bulan lamanya aku menjadi seorang mayat hidup. Minho sangat baik padaku. Sikapnya inilah yang membuatku nyaman saat selalu disisinya. Aku mengenalnya saat aku baru pindah rumah, dia tetangga yang ramah. Kami pun bersekolah di SMA yang sama. Dia mulai mengenalkan temannya padaku. Orang yang akhirnya aku cintai dan sekarang malah meninggalkanku.



“udaranya sejuk kan?”



“iya sejuk”



Aku melihatkan senyumanku padanya agar dia tidak khawatir lagi denganku.



“aku buatkan bekal, makanlah. Ini sengaja ku buatkan untukmu”



“gomawo. Aku makan ya?”



“bagaimana?”



“huahh..ini enak sekali. Ternyata kau pintar masak segala makanan ya”



“dan kau pintar memakan segala masakan”



“ih..jahat”



Aku memukulnya tepat di lenagn tangan kanannya. Dan dia hanya membalas dengan mengusap-usap rambutku.



(Minho Pov)

Aku senang melihatnya tertawa seperti ini, setelah kejadian itu aku merasa sangat bersalah padanya. Seharusnya aku tak pernah mengenalkan __ pada laki-laki bajingan itu. Dan seharusnya mulai awal aku mengatakan bahwa aku menyukainya dan tidak memberi kesempatan laki-laki itu melukai hatinya.



”minho kau tidak makan?”



“tidak, itu untukmu saja. Aku sudah kenyang”



“baguslah karna sebenarnya aku tidak mau membaginya padamu”



“oh begitu ya. Asal kau tau, aku tidak makan karna telah aku beri racun didalamnya”



“apa???”



“hahahaha..lihat mimik wajahmu. Apa kau sungguh percaya pada kata-kataku.hahaha”



“ih..minho. awas kau ya..”

***



(Your Pov)

Besok hari ulang tahunku yang ke-19. Ulang tahun pertamaku saat orang yang kucintai tidak lagi menemaniku. Potongan kue pertama yang aku berikan untuknya. Janjinya untuk menemaniku disetiap hari ulang tahunku. Dan hadiah-hadiah darinya yang khusus hanya untukku. Kini akan jadi hal yang semu. Aku benci tuk mengakuinya. Tapi aku memeng sangat merindukannya.



“minho. Kapan kau datang?”, tanyaku saat aku baru keluar kamar



“ehm..baru saja. Ini sarapan pagi untukmu”



“wahh kelihatanya enak. Aku senang kau setiap pagi datang kerumahku dan membuatkan aku sarapan”



“lain kali kau harus membayarku. Akan ku hitung dengan banyaknya waktu aku menemanimu”



“apa?”



Ya, tanpa aku sadari sejak dulu minho selalu ada untukku. Selalu menemaniku disebagian besar waktuku. Aku pun tak merasa heran lagi dengan sikapnya yang sering keluar masuk rumah tanpa izin. Dan setiap pagi selalu membuatkan sarapan untukku.

***



(Minho PoV)

Hari ini ulang tahunnya. Waktu yang tepat untukku menyatakan perasaaku padanya. Nanti malam aku akan menunggunya di taman tempat kita sering bermain. Sudah kupersiapkan semuanya. Ya, aku menghiasi taman ini layaknya suasana hari kasih sayang. Penuh dengan lampu, bunga, hadiah, dan kuecoklat bentuk hati yang ku buat khusus untuknya. Malam ini akan menjadi malam yang tak terlupakan baginya.

***



(Your Pov)

Ntah kenapa minho menyuruhku datang malam-malam ke taman. Aku harap dia tidak memberiakan kejutan ulang tahun untukku. Karena mulai saat ini aku benci sekali merayakan hari ulang tahunku.

Aku menimbang-nimbang antara pergi menemuinya ato tidak. Akhirnya ku tetap memutuskan untuk datang menemuinya ditaman. Walau aku yakin ini bukan keputusan yang tepat. Aku berjalan melewati restauran dan berhenti tepat pada depan kaca restaurant itu. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Dia. Orang yang kucintai dulu sampai sekarang dan sangat aku rindukan. Berciuman dengan seorang gadis yang duduk disebelahnya.



“apa-apaan ini”, aku masuk kedalam restauran dan menyapanya



“__? Sedang apa kau disini?”



“apa yang kau lakukan dengan gadis ini barusan?”



“aku? Lalu kenapa? Ada yang salah? Oh..tunggu dulu pasti kau masih merasa memilikiku kan. Hey girl wake up. Hubungan kita sudah berakhir. Aku bukan milikmu lagi”



“kau? Kau sungguh keterlaluan. Kau tau betapa aku sangat menderita karnamu”



“karna aku? Kau sendiri yang buat hidupmu menderita __. Terimalah bahwa sekarang aku bukan milikmu lagi”



“hentikan!”, ucap minho yang baru datang. “tarik lagi ucapanmu padanya”



“oh,,minho. Sudah lama kita tak bertemu bagaimana kabarmu?”



“kau kurang ajar!!”, minho memukul keras wajah laki-laki itu



“KYAAA..!!”, triak tamu-tamu restoran



“HENTIKAN!! Cukup minho jangan lakukan itu padanya”



“__, dia telah melukaimu”



“aku yang dia lukai, bukan kau. Berhentilah ikut campur minho!”



“__”



Aku berlari meninggalkan restauran. Dan kembali kerumah dengan perasaan yang sakit. Seharusnya aku tak memutuskan datang menemui minho. Agar aku tak menyaksikan hal itu.



“__, kau baik-baik saja?”



Minho datang dan duduk disebelahku. Dia menarikku untuk bersandar dibahunya. Tapi aku mendorongnya



“ini semua karna kau! Seharusnya ku tak pernah menemuimu”



“__, aku ingin..”



“ingin apa? Ingin jadi pahlawan didepanku. Kau sama sekali bukan siapa-siapa bagiku. Untuk apa kau membelaku dan memukulnya”



“jadi ini balasanmu. Balasan setelah aku bersikap baik padamu. Taukah kau, aku telah menunggumu berjamjam di taman. Karna aku khawatir aku memutuskan untuk menjemputmu. Tapi kau malah menemuinya, orang yang telah menyakitimu”



“aku tidak pernah memintamu untuk menungguku. Tunggu. Apa kau menyukaiku? Katakan minho, apa kau MENYUKAIKU!”



“YA! Aku menyukaimu. Sudah lama aku menyukaimu. Tapi sekarang aku tau itu semua sia-sia. Baiklah, mulai saat ini aku akan berhenti menunggumu”

***



(Minho Pov)

Aku berjalan keluar dari rumahnya, meninggalkannya disaat ia butuh seseorang disisinya. Dan kini Cuma ada rasa sesal dihatiku. Dan juga rasa benci pada laki-laki itu.laki-laki yang membuat __ terluka.

***



(next morning) (Your PoV)

Semalan aku hanya menangis. Rasa sakit itu masih terasa. Dan aku sangat menyesal mengatakan hal itu pada minho. Oarang yang selalu ada untukku. Seharusnya aku tak pernah mengatakan hal itu padanya. Kini pasti dia ak akan memafkanku.

Aku keluar dari kamarku dengan wajah sembab karna menangis. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Minho menungguku di meja makan. Dan diatas meja telah siap satu piring nasigoreng dan segelas susu hangat seperti biasa.



“minho?”



“kau sudah bangun? Ini sarapan untukmu. Makanlah”



Dia tersenyum ramah padaku. Membuatku makin merasa bersalah. Apa dia telah melupakan hal yang terjadi tadi malam.



“minho, soal tadi malam”



“sudahlah jangan dibahas. Aku sudah melupakannya”



“maafkan aku. Aku tak bermaksud mengatakan hal itu”



“aku tau. Sudahlah, ayo makanlah. Kalo tidak dimakan aku tidak akan memafkanmu”



“he’em, gomawo”



(Minho PoV)

Aku tau kau tak akan bisa mencintaiku. Kau hanya ingin bersamanya, walau dia telah menyakitimu. Ya aku akan mengabulkan permintaanmu itu.



“uhukk..uhukk...”



Aku melihatnya terbatuk-batuk. Sepertinya racun itu telah bereaksi padanya. Dia memegang dadanya, dan aku tau itu pasti sangat sakit. Sesaat kemudian dia terjatuh dari kursi makan dan tersungkur. Aku hanya berdiri melihatnya seperti itu. Dan sekarang tubuhnya tidak lagi bergerak dan aku yakini dia telah pergi meninggalkanku dan menemui laki-laki itu.



(speaker TV)

“ditemuka mayat seorang pria berumur 19tahun dirumahnya dengan luka tusuk dibagian perutnya. Pria ini dibunuh sekitar pukul 11 dini hari malam tadi. Mayatnya ditemukan oleh kekasihnya . . . . “



Aku tersenyum mendengar berita itu. Tak kusangka cepat sekali mereka menemukannya.



“__, aku sudah mengabulkan keinginanmu untuk bersamanya. Kau senang kan”



Tak terasa air mataku jatuh. Aku memeluk mayat __ erat-erat. Aku sangat menderita dengan semua ini. Menderita karna obsesi memilikinya. Aku berteriak sekeras mungkin. Agar orang-orang tau dan menemukan kami berdua.

(flash back end)

***



(prison)

“sudah waktunya untukmu”, seru officer



Setelah jeruji dibuka aku berjalan menuju tempat yang aku sebut adalah terminal kematian bagiku. Eksekutor yang ku sebut masinis kereta akan membawaku ke suatu tempat yang aku tidak tau. Dan yang pasti bukan di dunia ini lagi.

Tangan, kaki di ikat, mataku ditutup dengan kain berwarna hitam. Kemudian ada orang yang memaksaku berlutut. Dan yang aku rasakan saat ini adalah takut. Takut bila setelah ini aku bertemu dengan __ disana. Apakah dia akan memafkanku karna telah berbuat hal itu pada dirinya dan laki-laki yang dicintainya.



“sekarang!”, triak officer



DORRRR....

***The End***



Bagaimana..? sedih gak. Jujur aku ngetiknya peg terharu sendiri ngebyayangin minho dihukum mati.huhuhu. peace buat para Flamers..

Aku buat Ff ini krna inget kata2 jonghyun pas dia ditanya apa arti lagu ‘Obsession’, katanya. Ini adalah kisah seorang manusia yg memilki 2kepribadian. Dia bisa mencintai dan bisa membunuh.

Author tunggu BAKSO-nya = Baca Komen Suka Ok- nya..

No comments: