Pages

Friday, June 17, 2011

seorang gadis, dunia dan sepotong donat

"kisah ini ku dedikasikan buat seorang gadis penjual koran bernama dedek.."
"maafin mas ya dek,, blum bsa mnepati janji bwt jlan2 lgi"



waktu itu langit mulai memerah,, kulihat jam tangan menunjukan pukul 5sore..
aku semakin mempercepat langkahku karena ada sebuah seminar yang harus aku isi.
yaa, sebagai seorang yang di sebut pembicara aku harus selalu datang tepat waktu, karena bidang inilah yang memberiku sedikit tambahan uang jajan.
jujur, bagi seorang mahasiswa yang doyan cangkruk aku memang kategori manusia yang boros.
uang saku dari orang tua yang hanya sebesar 750rbu bsa kuhabiskan hanya dalam sat minggu saja.
beruntunglah aku punya sebah mulut yang dapat menghasilkanuang.

sekali lagi aku melihat jam tangan yang tergantung di tangan kiriku.
"anjriit.. andaikan aku punya pintu kemana saja" gumamku dlm hati.
aku mulai berlari-lari kecil untuk menuju parkiran BAAK tempatku menaruh motorku tadi.
aq sma skali tdak memperdulikan apa yang terjadi di sekitarku saat itu, padahal biasanya aku selalu melihat cewek2 cntik yang lalulalang di parkiran ini.

sesampainya di parkiran, mataku mulai mencari-cari speda motor revo warna merah buatan tahun 2007.
sambil menata nafasku yang tersengal-sengal, mataku terus berputar menjelajahi parkiran.
" nah, itu dia" hatiku lega menemukan motorku teronggok di tepi pagar parkiran.

keluar dari parkiran BAAK, aku langsung menarik pedal motorku dengan cepat melewati masjid manarul, lapangan alumni dan terus sampai keluar dari gerbang ITS.

dalam perjalanan aku berfikir, seorang pembicara mengenai manajemen ternyata terlambat ketika datang mengisi sebuah seminar. Entah apa yang akan di pikirkan oleh peserta yang jumlahnya 50 orang disana.

aku membelokkan motorku ke kanan ketika sampai di lampu merah RCTI (atau yang biasa disebut perempatan galaxi).
ku pacu motorku yang hanya memiliki silinder 100cc hingga 80km/jam.
sekitar 3 menit kemudian melai nampak gedung Unair kampus C. hatiku mulai tenang dan aku memperlambat laju kendaraanku.
ini kali pertama aku mengisi sebuah seminar manajemen di sebuah perguruan tinggi yang cukup terkenal.
apalagi sebagai seorang dngan bassic tehnik aq di dapuk sebagai pembicara dalam bidang manajemen, cukup tidak nyambung walaupun memang aku sedikit lihai dlam majemen ( dengan nada sombong dan sedikit congkak, hahaha).


ketika sampai di pertigaan kampus C uner, aku tidak sengaja menyerempet seorang anak kecil penjual koran di lampu merah tersebut.
gadis tersebut terpelanting dan jatuh tepat disebelah batas taman pemisah jalur.
beruntung tidak sampai melukainya


aku turu dari motor dan langsung menanyakan keadaannya kepada gadis yang sudah dikerumuni oleh 3 orang pengendara motor yang melihat kecelakaan itu.
namun gadis itu hanya berkata "om, saya laperr.." sambil memegangi koran yang sudah lusuh.
terbesit dalam benakku ini utk memberinya uang dan meninggalkan gadis tersebut.
namun beruntung hatiku mengingatkanku akan tindakan bodoh yang baru sja terpkir olehku.
itu bkan tndakan seorang mahasiswa, mungkin dia btuh lebh dari skedar itu.
kmudian aku ptuskan membawa gadis itu ke seminar yang kurang 8menit lagi.
"dek, ikut mas aja ntar tak kasih maem. mau ya" kataku ketika itu.
dengan senyum yang polos gadis itu mengangguk dan mengikutiku naik ke motorku.
akirnya ku bawa gadis itu kedalam ruang seminar yang seingatku dekat tambak di uner kampus C.

entah apa yang dpikirkan para peserta ketika aku masuk ruangan sambil membawa gadis kecil kumal yang bajunya kotor akibat jatuh terserempet.
kuberikan kue dan minuman yang di berikan panitia buatku kepada gadis kecil itu.
sambil tersenyum gadis itu melahap kue yang kuberikan.

dua jam seminar pun terlewatkan. sesi tanya jwb pun kulibas habis.
kulihat gadis manis itu tersenyum sambil menunjuk-nunjuk sebuah buku yang ada di meja ruang sminar tersebut.
entah apa yang ada di benaknya, dunia ank kecil sudah bkan duniaku lgi.
pkiranku sdh bnya tcemar oleh bruknya lingkungan. ketika di melihat kearahku, gadis tersebut menunjukan gambar roti yang tdi kuberikan padanya sambil mengusung senyum di bibir hitamnya.
senyuman pacarku pun kalah manis dbanding senyum gadis ini.
(maaf, maaf ini cman intermezo..jgn marah yaaa klo liat)

keluar dari ruang sminar, aku pun mengajak gadis itu untuk berjalan-jalan di mall galaxi.
aku akan sdikit memberi apa yang tidak pernah aku dpatkan ketika aku masih seumur dia.
aku ajak dia kesebuah outlet donat j.co dan aku ajak dia memilih donat mana yang akn kita pesan.
ktika aku kcil aku slalu memimpikan mkan donat mahal bareng keluarga, tpi krna kndis ekonomi keluargaku kala itu. Bisa makan sehari 3kali saja sdh merasa bruntung.

donat pesanan pun datang. si gadis mneyambut pelayannya dengan snang smbil bernyanyi-nyanyi g jlas.
giginya yang ompong membuatku sdikit tergelitik.

12 kue donat dan sgelas coke dia hbiskan sendiri. aku yang dritadi menatapnya ikut senyum-senyum sndiri ktika gadis ini bercerita mengenai teman-temannya dirumah (walaupun aku dulu gak sempet nanya dmana rmahnya). pukul setengah sembilan, mall masih ramai penuh dengan kaum tionghoa (mungkin disini aku yg pling hitam, hehehe)
aku berencana membelikan gadis itu sebuah baju, dan akirnya gagal krena tdk kutemukan toko baju ank dsana.
akirnya kuputuskan memberinya uang 200rb hasil ngocehku slama 2 jam tdi utk nya.

akirnya kuantarkan gadis ini kembali ke lampu merah tmpat aku menemukannya tadi.
si gadis berkata "mas, bsok mas sigit main lgi yaa"
aku hanya mengangguk. gadis ini pun mengeluarkan uang 200rb yg tdi kuberikan sambil berkata "mas, ini uangnya saya kembalikan. saya sudah senang bsa jlan2 sma mas, dedek enggak btuh uang"
hatiku mulai terenyuh, kupeluk lgi gadis itu smbil mengucapkan trimakasih pada Tuhan karna telah mempertemukanku dengan gadis ini.

stelah puas memeluknya, aku meninggalkanya disana. d lampu merah itu.
5 menit kmudian entah apa yang terjadi tiba2 dari kejauhan kulihat bnyak orang berkerumun di lampu merah uner C. aku yang penasaran pun memutar setir dan tdk kuduga gadis yang cantik tersebut tergeletak tanpa nyawa dan dskitarnya masih ada sebuah donat yang tdi kubelikan dan ternya tdk dmakan smuanya.
aku hanya sempat melihat dari belakang kerumunan smbil menangis.
andaikata dia kuturunkan di tmpat yg aman mungkin hari ini aku masih bisa bersamanya.
gobloknya akuu...
aku yg trus mrasa berdosa blm bsa memaafkan driku sndiri...

aku bagi kisah ini pada kalian,, agar tdk mrasakan apa yg kurasa...
lkukan apa yang terbaik pada smw orang sbelum waktu habis bagimu dan bagi mereka..

No comments: