Pages

Friday, June 17, 2011

happy ending 3of4

areCast;

SHINee's member.

Girls:

Putri 'onadioaoao' = Shin Ja Ae.

Rian Axiata = Lee Sun Hee.

Author = Kim Tata Min

******

Previous:. . .

Shinji kesandung karpet yang ada dibawah sofa dan diapun terjatuh diatas minho. Tanpa disengaja bibir mereka berdua bertautan.

“apa yang sedang kalian berdua lakukan?!”, ucap jonghyun yang baru datang

**next**

"jjong ini bukan seperti yang kau duga", ucap minho"lupakan", ucap jonghyun dan pergi

(Jonghyun PoV)

Aku kira mengatakan yang sejujurnya padamu kau akan mendukungku. Tapi yang ku dapat adalah lain. Ya kau menikamku. Tikam aku dari belakang. Ternyata kau juga menginginkannya.

(Minho PoV)

Apa yang aku lakukan. Bodoh. Semua itu terjadi begitu cepat dan aku tidak bisa tuk menghindar. Apa yang harus ku katakan padanya, setelah dia kira aku mengkhianatinya. Tapi mengapa aku tak ada rasa sesal akan kejadian tadi. Yang kurasakan saat ini cuma rasa bersalah saja. Tidak mungkin. Impossible. Aku menikmati ciuman itu.

"minho", ucap shinji yang tiba2 datang

"ada apa?"

"mianhae, tadi aku benar2 tak sengaja"

"gwaenchanayo"

"ok. Gomawo", shinji membalikkan badan

"tunggu!"

"mwo?"

"tadi kau..kau.."

"ya??"

"a..a..ani-yo"

"baiklah", ucap shinji dan berlalu

Ada apa denganku. Kenapa aku berdebar2 melihatnya. Perkenalan singkat ini membuatku pusing.

******

“annyeong”, sapa taemin

“a..annyeong”, jawab shinji

“ada yang aneh”

“eh?”

“di wajahmu”

“benarkah? Apa?”

(shinji mengusap-usap wajahnya, yang sebenarnya tidak ada apa-apa disana. Taemin tanpa sadar menghentikan tangannya)

“bukan begitu maksudku”

“eh?”

“mianhae”, taemin sadar dan segera melaepaskan tangannya.

“aemm..tidak ada yang kotor kok, Cuma hari ini wajahmu aneh. Tidak ceria seperti biasa”

“oh..tidak ada apa-apa kok.ehm..ngomong-ngomong kau dari mana?”

“beli bahan makanan saja. Key yang minta”“oh”“kau sudah makan?”

“belum”“aku buatkan ya”

“??”

“walau aku gak sepandai key, tapi aku bisa masak kok. Aku akan buat nasi goreng untukmu. Aio temani aku”, taemin menggandeng shinji

_@dapur_

“potongnya jangan terlalu tipis dan jangan terlalu tebal, seperti ini. Mengerti”,ucap taemin

“he’em. Biar ku coba”, shinji mulai memotong.“ADUUH..”

“kau kenapa?! Ya Tuhan,kau berdarah”

(Shinji PoV)

Jantungku berdegup kencang lagi, dan kini sangat cepat. Melihatnya menghisap darah diujung jariku membuatku ingin memeluknya. Apa ini? Apa yang terjadi padaku? Jangan bilang aku mulai jatuh cinta padanya. Tidak. Tidak. Benar. Ini cinta.

(tanpa mereka sadari, dibalik pilar minho sedang berdiri melihat mereka berdua)

(Minho PoV)

Sakit. Kenapa hatiku sakit? Mana mungkin. Cemburu? Apa yang kurasakan ini. Aku telah menghianati Jonghyun dan kini aku melihat Taemin bersamanya. Apadia menghinatiku juga? Tidak. Bahkan dia tak tau apapun.

******

_7PM_

“aku mau shopping, antarkan aku”, ucap shinji

“baiklah, mau dengan siapa?”, tanya taemin

“Siapa yang akan diajak. Pasti Taemin, sepertinya dia menyukainya”, batin minho

“siapayang akan pergi bersamanya? Pasti minho. Mungkin setelah ciuman tadi mereka ingin bersama terus”, batin jonghyun

“siapa yang akan kau pilih. Aku harap itu aku. Entahlah apa yang membuatku ingin selalu ada disisimu”, batin taemin

(Shinji PoV)

karna cuma ada Taemin, Jonghyun, dan Minho aku mengajak siapa ya? Minho? Tidak, setelah kejadian tadi, aku malu sekali.Taemin? mana mungkin aku mengajaknya, melihatnya aku saja sudah bedebar-debar. Jonghyun? Ia dia, dia yang bisa ku ajak pergi

“jonghyun saja”

“eh..”, minho, taemin, jonghyun mendongakkan kepala

“aku?”, tanya jonghyun

“iya. Gaja”

_rumah tata_

(Tata PoV)

Huh, aku gak bisa mengatakan tentang aku yang ingin mencapai hati mu. Seperti cahaya bintang tersembunyi di balik awan dingin. Aku cinta padamu, pada akhirnya, ini pengakuan yang menyakitkan. Itu akan selalu bertahan di tepi bibirku. Bungkam. Menangis karna jadi pengecut. Bodoh. Kapan harus berlaku seperti pendekar, yang selalu mencoba semua kemungkinan. Mati tidaknya sudah digariskan. Hanya tinggal menunggu kepastian. ‘Diam’. ‘Bertindak’. Hal yang sama untuk selalu ditimbang-timbang.

_@taman kota_

“buat apa beli barang begitu banyak?”, tanya jonghyun

“tak apa, hanya suka waktu lihat tadi”, kata shinji

“suka?”

“he’em, suka”

“apa kau suka minho?”

“eh?”

“jawab saja”

“aku gak tau apa yang kau ucapkan. Dan alur pembicaraan kita mulai berubah”

“aku tanya padamu. Apa kau suka minho?!”

“apa-apaan kau ini?!”

“sudah jawab saja!!”

“dan aku tanya padamu. Buat apa kau tanya hal itu?!”

“karna aku menyukaimu!”

“mwo”

“jadi aku ingin memastikan hal itu. Apa kau menyukainya? Kejadian tadi hampir membuatku gila”

“jonghyun kau?”

“ia aku menyukaimu, sangat menyukaimu”

“maaf aku tidak bisa”

“apa karna minho?! Sudah kuduga, dia menghianatiku”

“what?”

“dari awal aku sudah memberitahunya, kalau aku menyukaimu. Dia akn berjanji membantuku. Tapi nyatanya dia malah menghianatiku”“disini tidak ada yang namanya menghianati, karna ku sendiri tidak menyukainya. Dia pun juga begitu”

“apa?”

“ia”

“lalu bisakah kau menyukaiku?”

“apa?”“bisa kah kau menyukaiku?”

“hatiku memang merasakan hal itu. Aku tau hatiku ingin memeberitahu akan suatu hal yang sebelumnya ingin ku ingkari. Tapi aku tidak bisa membohonginya. Aku memang sedang jatuh cinta”

“??”

“aku mencitai Taemin”

“taemin?”

“ia, mianhae jonghyun”

******

(Jonghyun PoV)

Aku menunggumu. Karena yakin padamu aku jadi lebih baik. Kau membodohiku. Membuatku jadi orang egois dan selalu menyalahkan. Seolah-olah aku terkejut karnamu. Perasaan gemetar yang membuat segalanya kabur. Aku mengatur fokus pikiranku padamu. ‘cinta’ kau mengubah segalanya.

(Shinji PoV)

Entah apa yang membuatnya berkata begitu. Tapi aku mencoba jujur padamu, dengan mengatakan semua yang kurasa. Dan saat ini yang akan dilanda ragu adalah aku, apakah dia menerimaku atau tidak. Aku berpikir kata-kata yang kau ucap tadi

“katakan padanya”, usul jonghyun

“apa”

“Kau tidak akan mengetahuinya. Lebih awal itu akan membuatmu lebih mudah”

“jonghyun”

“aku akan selalu mendukungmu shinji. Tak usah khawatirkan aku”

“jonghyun, mianhae”

Dia hanya memberikan senyuman sebelum pergi meninggalkanku. Aku tau dia pasti sangat terluka, dan aku tau dia pasti akan lebih baik setelah ini.Dan sekarang aku memandang jauh kedepan, mencoba fokus pada jalan. Ya dia membiarkanku berkendara sendiri. Dalam hatiku hanya memiliki suatu keyakinan untuk segera pulang dan mengatakan sesungguhnya pada Taemin. Tak perlu takut akan jawaban yang dia keluarkan nanti. Aku harus mencobanya.

Ku hentikan tiba-tiba mobilku, membuat badanku tertarik kedepan, untung saja sietbelt dapat sedikit membantuku. Dengan tangan masih pegang setir mobil aku melihat kedepan dengan tatapan tak percaya. 'Apa itu taemin?' mencoba bertanya pada diriku sendiri walaupun sebenarnya aku tak yakin. Apa karna aku begitu ingin segera menemuinya, jadi bayangannya muncul dihadapanku. Tapi kurasa ini bukan bayangan, melainkan nyata. Aku melihat taemin berpelukan dengan seorang gadis. Aku tak tau siapa gadis itu, dia terlihat lebih tua dari taemin. Dia sangat akrab dan sesekali aku melihatnya mencium pipi taemin, dan taemin pun membalas dengan ciuman di kening gadis itu. Mataku mulai buram dan perih. Beberapa detik kemudian, aku merasakan dua garis hangat jatuh melewati pipiku. Ya aku menangis. Menangis karna melihat ini.

******

_halaman depan_

"shinji kau dari mana?", sapa key

"aku baru saja pulang dari mall. Ehm..key, apa jonghyun sudah pulang?"

"aku kira mereka bertiga pergi bersamamu"

"bertiga?"

"ia. Dirumah sepi setelah aku dan onew pulang. Karna pembantu bekerja 1/2 hari, jadi aku dan onew tadi beres-beres. Jadi kau jangan marah lagi atau berteriak ya.hehe"

"gomawo"

"eh?? Shinji kau kenapa? Kau nampak sedih dan matamu merah. Kau baru menangis?"

(lagi-lagi shinji meneteskan air mata)

"eh..eh..kau kenapa? Jangan nangis. Duduklah. Katakan kau kenapa"

“cinta itu merepotkan ya? Kadang ingin melihatnya terus kadang tidak ingin melihatnya”

“hemm..melihat dan tidak ingin melihat semua itu pasti ada alasannya. Semua tergantung pada diri kita sendiri bagaimana harus menyikapinya. Mau terima atau salah paham dan tidak mau dengar”

“apa semua harus di ungkapkan?”

“kalo itu perlu kenapa tidak. Lebih baik mengaku apa yang sebenarnya dirasakan, itu akan membuat kedepannya jadi lebih mudah”

“aku pernah menyuruh seseorang untuk mengutarakan cintanya, tapi ucapan tidak semudah kenyataannya. Sekarang aku tau kenapa dia tidak mau mengatakannya. Dia malah takut akan kehilangan orang itu apabila dia mengatakannya”

“kan aku sudah katakan semua tergantung bagaimana masing2 orang menyikapinya. Sudah jangan menangis”

(Tata PoV)

Tanganku gemetar, kaki mati rasa. Tak bisa ku gerakkan. Sesuatu yang terasa sangat tidak baik. Untuk beberapa alasan, aku senang hari ini. Untuk beberapa alasan, aku gemetar saat ini. Aku pikir sesuatu yang baik akan terjadi. Tapi yang kudapat dan kulihat sungguh jauh berbeda. Aku melihatnya meberikan bahunya untuk gadis itu besandar. Aku melihat lengan tangan kanannya melingkar ditubuh gadis itu. Sesekali aku melihat buku-buku tangannya mengusap air mata yang jatuh dipipi gadis itu. Membuatku ingin menjerit dan mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku bodoh untuk memutuskan datang kemari.

“tata?”, sapa key

“mianhae, aku tak bermaksud mengganggu kalian. A..a..aku akan pergi”

“tata tunggu”

Tak terasa air mata jatuh, malah membuatku makin terlihat tambah bodoh. Aku tau saat ini dia mengejarku, mencoba menjelaskan apa yang terjadi. Tapi aku tak mau untuk saat ini.sungguh tak ingin mendengar apapun. Walu itu darinya.

“aku bilang tunggu sebentar”, key meraih tangan tata.

”biar aku jelaskan”

“jelaskan? Buat apa dijelaskan. Aku bukan sapa2 bagimu. Aku hanya...hanya temanmu kan”

“mungkin ini akan kedengaran bodoh tapi aku bukan hanya menganggapmu sekedar temanku”

“??”

“entahlah aku gak tau apa yang terjadi. Tapi selama aku bersamamu, aku selalu merasa senang. Dan bila kau tak disampingku aku akan selalu merindukanmu. Aku tidak bisa membiarkanmu benci padaku tanpa dengar penjelasanku. Karna itu akan membuatku semakin terluka”

“key?”

“ia aku menyukaimu. Aku menyukaimu tata”

******

(dilain tempat,minho sedang berjalan sendiri)

(Minho PoV)

Jahatnya aku. Kenapa bisa menyukai gadis yang tidak menyukaiku, dan meghianati temanku atas perasaanku ini. Mungkin sekarang kesempatan jonghyun untuk mengatakan semua padanya. Bahkan aku tidak ingin tau bagaimana reaksi shinji setelah mendengar ucapan jonghyun. Mungkin saja dia menerimanya. Bahkan memikirkan hal itu membuatku sakit.

“minho awas!!!”, triak jonghyun

(minho terlambat menyadari mobil datang dari arah berlawanan. Bukannya menghindar dia malah melihat jonghyun dan berpikir ‘kenapa dia ada disini? Shinji kemana? Apa dia tak mengatakannya?’)

_@rumah sakit_

“jonghyun?!”, sapa onew

“apa yang terjadi?”, tanya sunhee

“dia kecelakaan”, jawab jonghyun lirih

“kenapa bisa terjadi seperti itu? Kenapa kau bisa dengannya?” tanya key

“aku tak sengaja bertemu dengannya dijalan. Dia melamun dan tak memperhatikan jalan”“lalu bagaimana keadaannya?”,tanya shinji

“aku tak tau, dia banyak sekali mengeluarkan darah. Dokter sedang menanganinya”

(beberapa jam kemudian dokter keluar dari ruang operasi)“dokter bagaimana keadaan teman saya?”, tanya taemin

“dia baik-baik saja kan?” tanya tata

(mereka menyerang dokter dengan berbagai pertanyaan. Tapi dokter hanya diam dan memasang mimik wajah aneh. Penuh tanda tanya pada mereka. Dan mereka akhirnya tidak ingin dokter mengatakan apa-apa)

******To be Continued******

Ost. Life_SHINee (ending)

Saya tunggu BAKSOnya... =)*

No comments: